Sabtu, 21 April 2012

bersemayamnya jiwa RA. Kartini

                  Perkenalkan, nama saya Marry, terserah Merry apa meski ada beribu nama Merry di dunia, aku yakin aku berbeda dengan Merry-Merry yang kalian kenal.
Umurku baru 20 tahun. Masa ini adalah masa yang paling indah, masa paling produktif dan masa dimana aku bisa exis se exis-exisnya. Aku bisa melakukan banyak hal dan masih bebas untuk melakukan apapun tinggal bagaimana ku memilih jalan apa yang harus aku tempuh, positif kah? atau negatif? semua ada ditangan ku karna ini hidup ku dan karena dalam hidup slalu ada pilihan.

                   Sekarang aku tengah aktif dalam beberapa organisasi baik yang pentig seperti LSM-LSM, atau hanya sesuatu yang hanya bersifat kumpul-kumpul saja aku menikmati setiap jalan yang ku tapaki,.
Ke hutan, gunung, sawah, lautan, dari desa ke desa, dari kota ke kota dan dari tempat satu ke tempat yang lain. Aku masih bingung apa yang sebenarnya ku cai disini?, benar- benar beramal kah? mencari jati diri kah? atau hanya sekedar menunjukan existensi dan berharap pujian dari orang sekitar tentang sikap sosial dan solidaritas yang aku miliki?. Tidak, masalah sikap kita bisa membuat-buatnya. tak ada sesuatu yang tulus didunia ini, bahkan ikhlas pun kita Mengharap imbalan dari Tuhan.
Lantas apa?

          suatu hari aku baru menyadari tentang suatu hal, berawal ketika kulihat senyum haru yang dipadu bengan tetes air mata kebahagian dari seorang Nenek saat aku hanya memberinya sedikit sekali perhatian.
hanya sekedar sembako yang bagiku tidaklah terlalu berarti tapi balasannya dia mendoakan ku, do'a yang mungkin lebih tulus dari sembako yang kuberikan. dan aku semakin paham alasan Tuhan menciptakan ku di dunia ini, kala aku melihat tawa riang anak-anak yang berlarian ketika aku mulai duduk sambil menggenggam buku cerita, wajah penasaran mereka  menjadi hiburan tersendiri untuk ku.

      Ternyata bukan pujian, bukan pula existensi atau sekedar pengalam. ada kebahagian hakiki yang memang harus ada untuk memenuhi jiwa yang mudah gelisah ini. kebahagian ku ternyata ada pada kebahgian orang lain, aku akan terus melalkukan hal bermanfaat yang mampu membuat ku bahagia dengan memberi.
    agar slalu tercurah doa tulus dari mereka agar Tuhan tersenyum pada ku. hingga kala ku sudah tidak ada didunia ini masih ada beberapa manusia yang mengingat dan mengenang ku.

     "ternyata kebahagian bukan dari harta yang berlimpah, bukan dari tahta dan jabatan yang tinggi, bukan pula dari kepalsuan dia yang seakan-akan mencintai ku dan menganggap  ku sebagai kekasihnya, kebahagian memang datang dari hati melalui niat yang tulus untuk Ikhlas memberi juga pengorbanan yang takan mungkin sia-sia".

aku Merry, Aku bukan remaja yang menikmati kegalauan di masa-masa terindah dalam hidup ku ini. ^^